Halaman
25
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
A. Kategori Keterampilan Gerak Lempar
1. Kategori keterampilan gerak Lempar Lembing
Lempar lembing adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga
atletik. Tujuan lempar lembing adalah mengukur hasil lemparan sejauh mungkin
sesuai tatacara tertentu.
Gerak Lempar lembing dirinci menjadi tahap-tahap berikut ini :
a. Cara memegang lembing
Yaitu cara memegang lembing pada pegangannya agar dapat memegang dengan
kuat dan nyaman.
b. Cara membawa lembing
Yaitu cara membawa lembing ketika sikap siap akan melempar lembing.
c. Lari ancang – ancang
Dalam tahap ancang-ancang, pelempar dan lembing dalam gerakan dipercepat/
akselerasi.
d. Lima langkah berirama
Dalam tahap gerak ‘5 langkah berirama’ pelempar dalam gerakan dipercepat
lebih lanjut dan pelempar mempersiapkan tahap pelepasan lembing.
e. Melepas lemparan ( adalah bagian dari 5 langkah berirama )
Dalam tahap pelepasan lembing dihasilkan kecepatan tambahan dan ditransfer
kepada lembing sebelum dilepaskan.
Pelajaran III
Menganalisis Kategori
Keterampilan Gerak
Aktivitas Atletik
26
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
f. Pemulihan (recovery)
Dalam tahap pemulihan, pelempar menahan dan menghindari berbuat
kesalahan
Secara lebih lengkapnya sebagai berikut :
1) Cara Memegang Lembing
Tujuannya untuk memegang lembing dengan kuat dan nyaman. Lembing
terletak secara diagonal di tangan. Telapak tangan menghadap ke atas dan tangan
memegang lembing dalam keadaan rilex.
a. Pegangan dengan ibu jari dan telunjuk (gambar 1).
Cara Finlandia: Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung
atau mata lembing serong hampir menuju arah badan. Kemudian jari tengah
memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan,
dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada
badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan
badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan
pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari
tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali
pegangan pada saat melempar.
Gambar 3.26 Phase lempar lembing
Gambar 3.27 Cara memegang Lembing)
27
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
b. Pegangan dengan ibu jari dan jari-jari tengah (gambar 2).
Cara Amerika: Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung
atau mata lembing serong hampir menuju kearah badan. Kemudian jari telunjuk
memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu
dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan
lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit
dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali
lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari
memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar
c. Pegangan dengan telunjuk dan jari-jari tengah (gambar 3).
Cara Menjepit: Caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah
dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memegang biasa.
Kesalahan yang sering terjadi ketika memegang lembing adalah tidak memegang
dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, dan tidak diikuti
gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan
gerak dari lempar lembing tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi.
2) Cara Membawa Lembing
Yaitu cara membawa lembing ketika sikap
siap akan melempar lembing.
a) Membawa lembing di atas pundak
Lembing dipegang di atas pundak di
samping kepala dengan mata lembing serong
ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk
menuju depan. Cara ini digunakan oleh
para pelempar yang menggunakan awalan
gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan
melempar.
Gambar 3.28 Cara membawa Lembing diatas
pundak
28
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
b) Membawa lembing di bawah
Membawa lembing di bawah adalah dengan
lengan kanan lurus ke bawah, mata lembing
menuju serong ke atas dan ekornya menuju
serong ke bawah hampir dekat dengan tanah.
c) Membawa lembing di depan dada.
Mata lembing menuju serong ke bawah
sedangkan ekornya menuju serong ke atas
melewati pundak sebelah kanan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika
membawa lembing adalah tidak membawa
dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan
kurang kuat, lembing masih goyang ke kanan
kiri atau keatas bawah, dan tidak diikuti gerak
lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan
yang sesuai dengan tujuan gerak dari membawa
lembing tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
3) Sikap Awalan
Lari Ancang-Ancang / awalan. Tujuannya
untuk mempercepat gerakan pelempar dan
lembing. Dalam lempar lembing ada dua macam
awalan yang sering digunakan, yaitu : awalan
silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-
step). Lempar lembing yang mempergunakan
awalan silang (cross-step) lebih dikenal dengan
lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar
lembing yang mempergunakan awalan jingkat
(hop-step) lebih dikenal dengan lempar
lembing gaya jingkat.
Gambar 3.29 Cara membawa Lembing di bawah
Gambar 3.30 Cara membawa Lembing di
depan dada
Gambar 3.31 Sikap lari awalan lempar
lembing
29
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Sifat-Sifat Teknis :
a) Lembing dipegang horisontal/mendatar diatas bahu.
b) Bagian atas lembing adalah setinggi kepala.
c) Lengan diupayakan tetap tenang-stabil (tidak bergerak kemuka ke belakang)
d) Lari-percepatan adalah relax, terkontrol dan berirama (6-12 langkah)
e)
Lar
i percepatan sampai mencapai kecepatan optimum, yang adalah
dipertahankan atau ditingkatkan dalam lari ‘ lima-langkah berirama’.
Kesalahan yang sering terjadi ketika lari awalan membawa lembing adalah tidak
membawa dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, lembing
masih goyang ke kanan kiri atau keatas bawah, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari
lari awalan membawa lembing tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi.
4) Lima Langkah Berirama
a) Phase Lari 5 Langkah Berirama (Penarikan). Tujuannya guna menempatkan
lembing dengan betul untuk dilempar.
Sifat-Sifat Teknis :
(1) Penarikan (lembing) dimulai pada saat kaki kiri mendarat.
(2)
Bah
u kiri menghadap kearah lemparan, lengan kiri ditahan didepan untuk
keseimbangan
(3)
Lenga
n yang melempar diluruskan ke belakang pada waktu langkah 1& 2.
(4)
Lenga
n pelempar ada pada setinggi bahu atau sedikit lebih tinggi setelah
penarikan.
(5)
Ujun
g/mata-lembing adalah dekat dengan kepala.
Gambar 3.32 Lima Langkah Berirama lempar lembing
30
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
b)
Phase Lari ‘5 Langkah Berirama‘ (Langkah Impuls). Tujuannya untuk
men
empatkan dan mempersiapkan badan untuk pelepasan lembing (delivery).
Sifat-Sifat Teknis :
Dorongan adalah aktif dan datar dari telapak kaki kiri (tidak kehilangan kecepatan).
(1) Lutut kanan diayunkan kedepan (bukan keatas)
(2) Badan condong kebelakang : kaki dan badan menyusul lembing.
(3) Bahu kiri dan kepala menghadap arah lemparan
(4) Poros lengan pelempar dan poros bahu adalah paralel.
(5) Langkah impuls adalah lebih panjang dari pada langkah pelepasan
c)
Pha
se Pelepasan (Delivery) Lembing. Tujuannya untuk memindahkan
kecepatan dari kaki-kaki ke badan.
Bagian 1 : Transisi
Sifat-Sifat Teknis :
(1) Kaki kanan ditempatkan datar pada suatu yang akut ke arah lemparan.
(2) Kaki-kaki telah menyusul badan.
Gambar 3.33 5 Langkah Berirama (langkah impuls)
Gambar 3.34 Phase pelepasan (transisi) lempar lembing
31
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(3) Poros-poros bahu,lembing dan pinggang adalah paralel.
(4) Lutut kanan dan pinggang didorong ke depan secara aktif.
(5) Lengan pelempar tetap diluruskan.
d) Phase Pelepasan Lembing. Tujuannya untuk memindahkan kecepatan dari
badan ke bahu.
Bagian 2 : Posisi Power
Sifat-Sifat Teknis :
(1) Penempatan kaki kiri adalah aktif dan solid/kokoh
(2) Sisi kiri diseimbangkan
(3) Badan diangkat dan ada gerakan memutar melingkari kaki kiri.
(4) Otot-otot pada bagian depan badan adalah dibuat pra-tegang yang kuat dalam
‘Posisi Lengkung’
(5) Bahu tangan pelempar didorong kedepan
(6) Siku lengan pelempar berputar ke dalam, telapak tangan tetap ke atas.
Kesalahan yang sering terjadi ketika akan melepas lembing adalah tidak
melepas dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, lembing
masih goyang ke kanan kiri atau keatas bawah, melepas dengan sudut terlalu besar
atau kecil, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan
yang sesuai dengan tujuan gerak dari melepas lembing tersebut. Usahakan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
Gambar 3.35 Phase pelepasan (posisi power) lempar lembing
32
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
5) Gerakan Lempar
a) Phase Pelepasan / Delivery. Tujuannya untuk memindahkan kecepatan dari
bahu/lengan ke lembing.
Sifat-S
ifat Teknis :
(1) Siku kanan ditarik ke depan dan ke atas disamping kepala.
(2) Badan bergerak ke depan.
(3) Siku lengan pelempar diluruskan secara explosif.
(4)
Sisi
kiri badan dihalangi dengan kaki kiri yang kokoh dan siku yang
dibengkokkan dekat dengan badan.
(5) Kaki kanan memelihara kontak dengan tanah sampai lembing dilepaskan.
b) Phase Pelepasan / Delivery. Tujuannya untuk mentransfer kecepatan dari bahu/
lengan ke lembing.
Sifat-Sifat Teknis :
(1) Kaki kanan memutar pada sisi luarnya dan ditarik ke belakang (1)
(2) Badan sedikit miring ke kiri, bahu kanan langsung di atas kaki kiri (2) (3)
(3) Lengan pelempar harus sedekat mungkin vertikal pada saat lembing dilepaskan (3).
Gambar 3.36 Phase pelepasan (gerakan lengan akhir) lempar lembing
Gambar 3.37 Phase pelepasan (gerakan lengan akhir) lempar lembing
33
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
c)
Phase Lari ‘5 Langkah Berirama’ (Penempatan Kaki). Tujuannya untuk
men
ciptakan kecepatan dan memindahkannya ke lembing.
Sifat-Sifat Teknis :
(1) Lari ‘5 langkah berirama’ : - penarikan, - langkah impuls, - pelepasan.
(2) Kecepatan meningkat sampai tingkat optimum (tergantung atas kemampuan
individu).
Kesalahan yang sering terjadi ketika akan melempar lembing adalah tidak
melempar dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, lembing
masih goyang ke kanan kiri atau keatas bawah, melempar dengan sudut terlalu
besar atau kecil, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah
keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari melempar lembing tersebut.
Usahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
6) Sikap Akhir
Phase Pemulihan (Recovery). Tujuannya untuk menghentikan gerakan badan
ke depan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika akan melempar lembing adalah tidak
melempar dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, lembing
masih goyang ke kanan kiri atau keatas bawah, melempar dengan sudut terlalu
Gambar 3.38 Phase 5 langkah berirama (penempatan kaki)lempar lembing
Gambar 3.39 Phase pemulihan
34
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
besar atau kecil, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah
keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari melempar lembing tersebut.
Usahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
7
) Aktivitas Belajar Keterampilan Gerak Lempar Lembing
Guru memberikan penjelasan tentang teknik lempar lembing melalui informasi
secara lisan, gambar, demontrasi gerakan dan siswa mengamati, memperhatikan
penjelasan dan demontrasi gerakan
Formasi untuk latihan keterampilan
melempar
a) Akt
ivitas Latihan pertama : Lempar Depan
(1) Perkenalkan lembing, pegangan/grip dan tindakan keamanan
(2)
Cara m
enarik lembing, memegang tinggi di atas kepala, menunjuk ke atas
tanah dengan usaha suatu sudut dangkal.
(3)
Con
dong badan ke belakang, menambah jarak , ujung dari lembing yang
menancap harus menunjuk ke pelempar.
(4) Tujuan : untuk mempercepat lembing sepanjang suatu jalur lurus.
Gambar 3.40 Formasi aktivitas latihan lempar
lembing
Gambar 3.43 Formasi aktivitas latihan lempar depan
35
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
b) Aktivitas Latihan kedua : Lempar Dengan Berdiri
(1) Berdiri posisi melangkah dengan kaki kiri di depan dan kanan di belakang
mengahadap ke sasaran lemparan.
2)
Lemb
ing di pegang dengan tangan kanan dan disandarkan di atas bahu kanan.
3)
Tar
ik lembing ke belakang dengan meluruskan tangan kanan ke belakang,
pertahankan lengan setinggi bahu.
4)
Ang
kat sedikit kaki kiri untuk mengawali gerakan, pertahankan berat badan
pada kaki kanan yang bengkok/ditekuk.
5)
Lemp
arkan lembing ke sasaran.
c) Aktivitas Latihan ketiga : Lari ‘ 3 Langkah Berirama’ dan Lempar
1)
Berdir
i di titik tumpuan dan ambil langkah mundur 3 langkah sambil
memengang lembing yang disandarkan diatas bahu.
2)
Lak
ukan gerak lempar lembing dengan awalan 3 langkah
Gambar 3.44 Formasi aktivitas latihan lempar dengan berdiri
Gambar 3.45 Formasi aktivitas latihan 3langkah berirama dan lempar
36
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
d) Aktivitas Latihan keempat : Lari ‘ 5 Langkah ’ dan Melempar
1)
Berdir
i di titik tumpuan dan ambil langkah mundur 5 langkah sambil
memengang lembing yang disandarkan diatas bahu.
2) Mulai dengan 2 langkah jalan (nanti 2 langkah lari ) dan 3 langkah berirama.
3) Gunakan marka antara untuk tanda start dan hitung irama : 1 – 2 – 3 4 / 5
4) Tujuan : untuk mengembangkan gerakan ‘ 5 langkah berirama’
e) Aktivitas Latihan kelima : Lari Ancang-Ancang dan Penarikan
(1)
Berl
atih penarikan lembing dengan berjalan kemudian dengan lari-kecil/
jogging.
(2)
Guna
kan titik observasi/pengamat dari samping dan belakang guna mengontrol
posisi lembing.
(3)
Teta
plah lari ancang-ancang dengan marka start dan marka antara, tambahkan
5-langkah berirama kemudian.
(4)
Tuj
uan : untuk memperkenalkan penarikan lembing dan diimbangi dengan
lari ancang-ancang dengan lari 5-langkah berirama.
Gambar 3.46 Formasi aktivitas latihan 5 langkah dan melempar
Gambar 3.47 Formasi aktivitas latihan lari ancang-ancang dan penarikan
37
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
f ) Aktivitas Latihan keenam : Urutan Gerak Keseluruhan
B. Kategori keterampilan gerak Lempar
Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Tujuan lempar
cakram adalah mengukur hasil lemparan sejauh mungkin sesuai tatacara tertentu.
Secara umum gerakan Lempar Cakram terbagi dalam lima tahap : cara
memegang cakram, ayunan, putaran, melepas cakram dan pemulihan.
1. Cara Memegang Cakram
Untuk dapat melempar cakram yang
sesungguhnya diperlukan cara memegang yang
baik dan benar, yakni :
A. Cara Pertama
Cakram dipegang dengan empat jari
terbuka, ruas-ruas ujung jari menekuk
menutupi pinggiran cakram, sedangkan ibu
jari letaknya bebas pada cakram.
Gambar 3.48 Formasi aktivitas latihan lembing gerak keseluruhan
Gambar 3.49 Phase lempar cakram
Gambar 3.50 Cara memegang cakram
38
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
B. Cara Kedua
Cakram dipegang dengan empat jari, jari telunjuk dan tengah dirapatkan, ruas-
ruas ujung jari menekuk pinggiran cakram, sedang ibu jari letaknya bebas pada
cakram.
Tujuan : untuk memegang cakram kokoh-kuat untuk gerak percepatan dan
menanamkan gerak rotasi yang benar pada saat cakram dilepaskan.
Sifat-Sifat Teknis :
(a) Cakram dipegang pada sendi akhir dari jari-jari (1).
(b) Jari–jari dibuka/sebar pada pinggiran cakram.
(c) Pergelangan-tangan rilex dan lurus. (2)
(d) Cakram bersandar pada dasar telapak tangan. (2)
(e) Ibu jari menempel pada cakram. (3)
Kesalahan yang sering terjadi ketika memegang cakram adalah tidak memegang
dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, dan tidak diikuti
gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan
gerak dari lempar cakram tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi.
2. Sikap Awalan
a. Phase Ayunan
Dalam tahap ayunan,
gerakan dimulai dan
si pelempar bergerak
masuk ke posisi untuk
memut ar.
Gambar 3.51 Cara memegang cakram
Gambar 3.52 Phase ayunan lempar cakram
39
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Tujuan : untuk mempersiapkan gerakan putar dengan memutar dan untuk
memberi pra-tegangan pada badan, bahu dan lengan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan ayunan cakram adalah tidak
mengayun dengan cara yang benar dan baik, pegangan kurang kuat, dan tidak
diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan
tujuan gerak dari mengayun cakram tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
b. Phase Memutar (bagian 1)
Dalam tahap memutar, gerakan-gerakan dipercepat dan badan bagian bawah
berputar mendahului bagian atas badan.
c. Phase Memutar (bagian 2)
Tujuan : untuk mempercepat pelempar dan cakram serta membangun pra-
tegangan di dalam badan.
Gambar 3.53 Phase memutar lempar cakram
Gambar 3.54 Phase memutar lempar cakram
40
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
d. Phase Memutar ( penempatan kaki )
Tujuan : untuk menyediakan dukungan bagi posisi badan yang benar.
1)
Kak
i-kaki ditempatkan lebih lebar dari bahu, putaran itu ke kiri pada telapak
kaki (1)
2)
Kak
i kanan berayun keluar menuju ke pusat lingkaran (2).
3)
Kak
i kanan ditempatkan pada kaki pusat lingkaran, kaki kiri mendarat segera
setelah kaki kanan. (3)
4)
Posisi p
ower meliputi separo dari lingkaran (Posisi Tumit Jari-jari) (4).
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan phase memutar cakram adalah
tidak memutar dengan cara yang benar dan baik, pegangan kurang kuat, dan
tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai
dengan tujuan gerak dari memutar cakram tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
3. Gerakan Lempar
a. Phase Melepaskan Cakram
Dalam tahap melepas cakram
diperoleh tambahan kecepatan
dan yang dipindahkan ke cakram
sebelum dilepaskan.
Tujuan : untuk memelihara momentum dan memulai gerak percepatan akhir
cakram.
Sifat-Sifat Teknis :
1) Kaki kanan ditekuk.
Gambar 3.55 Phase memutar lempar cakram
Gambar 3.56 Phase melepaskan cakram
41
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2) Kaki kanan diputar segera ke arah lemparan.
3) Lengan kiri menunjuk ke arah belakang lingkaran-lempar .
4) Cakram ada setinggi kepala.
5) Kaki kiri mendarat segera setelah kaki kanan.
b. Phase Melepaskan Cakram
Tuj
uan : untuk memulai gerak percepatan akhir.
Sifat-Sifat Teknis :
1) Berat badan ditumpukan kaki kanan yang bengkok/ditekuk.
2) Poros bahu ada di atas kaki kanan.
3) Kaki-kaki ada dalam posisi tumit-jari-jari.
4) Cakram terlihat di belakang badan (dari pandangan samping)
c. Phase Melepaskan Cakram
Bagian 3 : Percepatan Utama
Tujuan : untuk memindahkan kecepatan dari pelemparan ke cakram.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan phase melepaskan cakram
adalah tidak memutar dengan cara yang benar dan baik, pegangan kurang kuat,
kaki dan tagan tidak menjaga keseimbangan dan tidak diikuti gerak lanjut.
Gambar 3.57 Phase melepaskan cakram
Gambar 3.58 Phase melepaskan cakram
42
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari
melepaskan cakram tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan
yang sering terjadi.
4. Sikap Akhir
Phase Pemulihan (Recovery )
Dalam tahap pemulihan, si pelempar
menahan dan menghindari perbuatan
pelanggaran.
Tujuan : untuk menyeimbangkan
pelempar dan mencegah perbuatan
kesalahan.
Sifat-Sifat Teknis :
a. Kaki-kaki ditukar dengan cepat setelah cakram lepas.
b. Kanan kaki ditekuk.
c. Badan bagian atas diturunkan.
d. Kaki kiri diayun ke belakang.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan phase pemulihan lempar
cakram adalah tidak memutar dengan cara yang benar dan baik, pegangan kurang
kuat, tidak bisa menjaga keseimbangan, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan
dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari phase
pemulihan lempar cakram tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi.
5. Aktivitas Belajar Keterampilan Gerak Lempar Cakram
Guru memberikan penjelasan tentang
teknik lempar cakram melalui informasi
secara lisan, gambar, demontrasi gerakan dan
siswa mengamati, memperhatikan penjelasan
dan demontrasi gerakan.
Gambar 3.59 Phase pemulihan
Gambar 3.60 Formasi latihan lempar cakram
43
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
a. Aktivitas Latihan pertama : Perkenalan
1)
Meng
enal cakram, cara memegangan/grip dan tindakan keamanan
2)
Gulin
gkan cakram di tanah ke mitra-latih/pasangannya, melepaskannya
dengan telujuk.
3)
Rob
ah cara menggulingkan dengan melemparkannya ke udara.
4)
Tuj
uan : untuk membiasakan dengan cakram dan belajar memutarnya dengan
b enar.
b. Aktivitas Latihan kedua : Lemparan Ke Depan dari Berdiri
1)
Mul
ailah dengan kaki paralel (1) atau dari posisi kangkang.
2)
Guna
kan alat yang lain (ring, bola-medis ringan), melempar ke sasaran.
3)
Tuj
uan : untuk belajar melempar lurus dari suatu gerak percepatan memutar/
rotasi.
Gambar 3.61 Latihan perkenalan cakram
Gambar 3.62 Lemparan ke depan dari berdiri
44
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
c. Aktivitas Latihan ketiga : Lemparan Berdiri Menyamping
1)
Mul
ailah dengan bahu kiri mengarah arah lemparan, kaki di buka agak lebar.
2)
Ayun ca
kram ke belakang, berputar dengan poros kaki kanan.
3)
Puta
r tumit kanan ke luar sambil mendorong pinggang kanan ke depan, halangi
dengan kaki kiri.
d. Aktivitas Latihan keempat : Lemparan Berdiri dari Posisi Power
1)
Mul
ailah dengan punggung menghadap ke arah lemparan.
2)
Awali
lah lemparan itu dengan gerakan yang kuat dari pinggang kanan yang
memutar ke depan.
3)
Ayunka
n cakram ke belakang, ke atas dengan telapak tangan kebawah (gerakan
ini jangan diputus)
4)
Tuj
uan : untuk belajar aktivitas dari kaki kanan, pemutaran kaki, pinggang
dan bahu.
Gambar 3.63 Lemparan berdiri menyamping
Gambar 3.64 Lemparan berdiri
45
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
e. Aktivitas Latihan kelima : Lemparan Satu Putaran
1)
Mul
ailah dari luar lingkaran menghadap ke arah lemparan dengan cakram
dibelakang badan.
2)
Mel
angkah masuk lingkaran dengan putaran kaki kiri ke dalam (menunjuk ke
kiri).
3)
Puta
rlah kedepan pada kaki kiri, teruskan dengan kaki kanan aktif ke dalam
posisi power, dan lempar.
4)
Tuj
uan : untuk memperkenalkan satu putaran penuh.
f. Aktivitas Latihan keenam : Urutan Gerak Keseluruhan
1)
Lak
ukan urutan gerak yang lengkap dengan mengontrol dan mengoreksi
posisi power.
2)
Lak
ukan dengan cakram yang lebih ringan.
3)
Lak
ukan dengan alat berbeda (misal: ring, bola medis, ban motor bekas).
4)
Tuj
uan : untuk merangkaikan phase-phase ke dalam suatu gerakan yang
lengkap sempurna.
Gambar 3.65 Lemparan satu putaran
Gambar 3.66 Latihan gerak keseluruhan
46
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
C. Kategori keterampilan gerak Tolak Peluru
1. Mengenal aktivitas olahraga atletik tolak peluru
Meskipun cabang olahraga ini termasuk event atau nomor lempar, akan
tetapi istilah yang dipergunakan bukan "lempar peluru" tetapi "tolak peluru". Hal
ini sesuai dengan peraturan tentang cara melepaskan peluru, ialah dengan cara
mendorong atau menolak dan bukan melempar. Istilah dalam bahasa Inggrisnya
adalah the short put.
Dalam pembelajaran tolak peluru di dilapangan terlebih dahulu siswa
diperkenalkan dengan cara sebagai berikut :
a. Pengenalan peluru dalam pembelajaran :
1)
Pel
uru dipegang dengan satu tangan dan dipindahkan ke tangan yang lain.
2)
Pel
uru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara
yang benar.
3)
Pel
uru dipegang oleh tangan dengan sikap berdiri agak membungkuk, kemudian
kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru
digelindingkan ke depan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika pengenalan tolak peluru adalah sikap
badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, memegang peluru kurang
hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-gesa, kaki/badan kurang
rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
b. Pengenalan cara memegang peluru dalam pembelajaran
1) Cara memegang peluru
Peluru diletakkan pada ujung telapak tangan. Jari-jari tangan terbuka menutupi
peluru, ibujari tangan menjaga peluru agar tidak tergelincir ke dalam, dan
kelingking menjaga peluru agar tidak tergelincir keluar.
Gambar 3.67 Pengenalan peluru
47
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kesalahan yang sering terjadi ketika memegang peluru adalah sikap badan
kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, memegang peluru kurang hati-hati,
masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-gesa, kaki/badan kurang rileks dan
seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
2) Cara menempatkan peluru pada bahu
Sebuah peluru yang sudah dipegang ditempatkan di antara tulang selangka
dengan rahang bagian bawah. Peluru bagian atas sedikit menempel tulang
rahang bawah.
(a)
Pel
uru ditempelkan pada leher di bawah rahang.
(b)
Posisi si
ku tangan membentuk sudut 90 derajat dengan badan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika meletakkan peluru di bahu adalah sikap
badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, memegang peluru kurang
hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tangan tidak siku, meletakkan
peluru tidak di pangkal bahu tapi terlepas dari bahu, tergesa-gesa, kaki/badan
kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
2. Keterampilan gerak tolak peluru gaya menyamping
Pada dasarnya ada dua gaya tolak peluru yang dikategorikan keterampilan
gerak dalam tolak peluru, yaitu gaya menyamping dan membelakangi/gaya
Gambar 3.68 Cara memegang peluru
Gambar 3.69 Cara meletakkan peluru di bahu
48
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
O’Brian. Tujuan tolak peluru adalah menolakkan peluru sejauh-jauhnya ke depan
dengan menggunakan satu tangan. Gaya tolak peluru tersebut adalah :
a Tolak peluru gaya menyamping
1) Melakukan teknik tolak peluru gaya menyamping
Cara menolak peluru dengan awalan penyamping (Ortodoks) adalah sebagai
berikut :
(a) Sikap permulaan
Dalam gaya menyamping, arah sasaran dengan
bahu kiri menghadap ke samping, ke arah
sasaran. Kedua kaki dibuka selebar bahu, tangan
kanan memegang peluru dan menempelkannya
antara tulang rahang dan selangka siku yang
mengarah ke samping bawah, dan lengan kiri
mengimbanginya dalam posisi yang wajar.
Kesalahan yang sering terjadi ketika sikap
awal akan menolak tolak peluru adalah sikap
badan kaku, langkah kaki/footwork yang
kurang pas, memegang peluru kurang hati-hati,
masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-
gesa, kaki/badan kurang rileks dan seimbang,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
(b) Gerakan tolakan
Lakukan gerak pendahuluan dengan kaki kiri. Gerak pendahuluan dilakukan
dengan kaki kiri diayunkan lurus ke samping kiri secara bersamaan dengan
men”jingkrak”kan kaki kanan. Gerakan “jingkrak” serendah-rendahnya segaris
dengan arah tolakan dan mendarat dengan kaki kanan lebih dahulu setelah
kaki kiri mendarat dengan cepat dan kuat dengan tekukan lutut kaki kanan
diluruskan yang disertai sedikit putaran badan ke arah kiri, kemudian berat
badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih sedikit ditekuk. Tangan kanan
mulai diluruskan ke arah tolakan, kemudian peluru dilepaskan dengan dibantu
kekuatan lecutan pergelangan tangan dan jari-jari tangan.
Gambar 3.70 Sikap awal akan menolak
Gambar 3.71 Sikap akan menolak dan sikap setelah menolak
49
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kesalahan yang sering terjadi ketika sikap awal akan dan setelah menolak
tolak peluru adalah sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas,
memegang peluru kurang hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-
gesa, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
(c) Sikap akhir
Kaki kanan langkah pendek dan kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga
keseimbangan lengan kanan. Tolakan mengarah ke depan atas dan dalam sikap
rileks.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolak peluru gaya menyamping
adalah sikap badan kaku, footwork lambat, tergesa-gesa, peluru tidak pada pangkal
bahu, dan tidak ada gerak lanjutannya. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan dari
melakukan tolak peluru gaya menyamping tersebut.
2) Aktivitas belajar tolak peluru gaya menyamping.
Coba anda lakukan aktivitas belajar keterampilan tolak peluru gaya menyamping
melalui aktivitas sebagai berikut:
(a)
Ked
ua kaki dibuka selebar bahu (kanan dan kiri) rileks.
(b)
Siswa b
aris 2 berbanjar kebelakang atau sesuai jumlah siswa yang ada.
(c)
Lak
ukan tolak peluru gaya menyamping secara bergantian, atau sesuai aba-aba
menurut hitungan.
(d)
Kelo
mpok yang berhasil yaitu yang berhasil menolak peluru gaya menyamping
sesuai tujuan tolakan itu dengan baik dan benar.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan lakukanlah
keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari tolak peluru gaya menyamping
tersebut.
Gambar 3.72 Cara melakukan tolak peluru gaya menyamping.
50
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
3. Keterampilan gerak tolak peluru gaya membelakangi/gaya
O’Brian
a. Melakukan teknik tolak peluru gaya membelakangi/gaya O’Brian.
Cara menolak peluru dengan awalan gaya membelakangi/gaya O’Brian adalah
sebagai berikut :
1) Sikap permulaan
Ambil
awalan
dengan
membelakangi
arah
tolakan,
kemudian
membungkukkan badan ke depan dan bertumpu pada kaki kanan dan lutut
ditekuk, kaki kiri diangkat lurus menuju arah tolakan.
2) Sikap pelaksanaan / menolak peluru gaya membelakangi
(a) Tarik kaki kanan ke belakang ke arah tolakan secepat-cepatnya, kemudian
kenakan kaki kiri pada papan tolakan dengan badan tetap membungkuk
serta tangan kiri diluruskan ke atas secara rileks, dan pandangan ke bawah.
(b)
Geraka
n meluncur ke belakang dengan diawali penekukan kaki kanan
untuk ber”jingkrak” rendah ke belakang yang disertai ayunan sepakan kaki
kiri jauh ke belakang. Ketika sikap badan benar-benar condong ke depan,
mulailah pendaratan kaki kanan. Setelah ber”jingkrak”, kemudian disusul
kaki kiri, badan segera berputar ke kiri serong ke atas, kemudian berat
badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih ditekuk, dan tangan kanan
diarahkan ke sudut tolakan, kemudian peluru dilepaskan dengan dibantu
kekuatan lecutan pergelangan tangan dan jari-jari tangan.
3) Sikap akhir
Kaki kanan diangkat pendek ke depan dan kaki kiri diayunkan ke belakang
untuk menjaga keseimbangan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolak peluru gaya membelakangi
adalah sikap badan kaku, footwork lambat, tergesa-gesa, peluru tidak pada pangkal
bahu, ada gerakan melempar peluru, dan tidak ada gerak lanjutannya. Perhatikanlah
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan lakukanlah keterampilan yang sesuai
Gambar 3.73 Gerak tolak peluru gaya membelakangi arah tolakan
51
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dengan tujuan dari melakukan tolak peluru gaya membelakangi tersebut.
b. Aktivitas belajar tolak peluru gaya membelakangi.
Coba Anda lakukan aktivitas belajar keterampilan tolak peluru gaya
membelakangi melalui aktivitas sebagai berikut:
1)
Ked
ua kaki dibuka selebar bahu (kanan
dan kiri) rileks.
2)
Siswa b
aris 2 berbanjar kebelakang atau
sesuai jumlah siswa yang ada.
3)
Lak
ukan tolak peluru gaya membelakangi
secara bergantian dari depan, atau sesuai
aba-aba menurut hitungan.
4)
Kelo
mpok yang berhasil yaitu
yang berhasil menolak peluru gaya
membelakangi sesuai tujuan tolakan itu
dengan baik dan benar.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi dan lakukanlah keterampilan
gerak yang sesuai dengan tujuan gerak dari
tolak peluru gaya membelakangi tersebut.
4. Ringkasan
Pada dasarnya ada dua gaya tolak peluru yang dikategorikan keterampilan
gerak dalam tolak peluru, yaitu gaya menyamping dan membelakangi/gaya
O’Brian. Tujuan tolak peluru adalah menolakkan peluru sejauh-jauhnya ke depan/
sektor tolakan dengan menggunakan satu tangan. Meskipun cabang olahraga ini
termasuk event atau nomor lempar, akan tetapi istilah yang dipergunakan bukan
"lempar peluru" tetapi "tolak peluru". Hal ini sesuai dengan peraturan tentang
cara melepaskan peluru, ialah dengan cara mendorong atau menolak dan bukan
melempar. Istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah the short put.
D. Kategori keterampilan gerak Jalan
1. Kategori keterampilan gerak Jalan Cepat
Pengertian jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya
hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus
menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Atau dalam
periode satu langkah di mana satu kaki harus berada ditanah, maka kaki itu
harus diluruskan (tidak bengkok pada lutut) dan kaki menumpu dalam posisi
Gambar 3.74 Tolak peluru gaya membelakangi
tolakan
52
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
tegak lurus atau vetikal.
a. Perbedaan Jalan dan Lari
Jalan = sewaktu kita melakukan jalan, badan kita tidak ada saat melayang
di udara.
Lari = sewaktu kita melakukan lari, badan kita ada saat melayang di udara.
b. Yang harus diperhatikan dalam jalan cepat :
1) Perhatikan togok
Saat bergerak maju badannya cenderung lebih condong kedepan atau
kebelakang oleh karenanya untuk mempertahankan badan tetap tegak dan
pundak jangan terangkat pada waktu lengan mengayun yang berakibat
anggota badan bagian atas terasa cepat lelah.
2) Posisi kepala
Saat gerakan maju seorang pejalan cepat sebagian besar menggelengkan
kepalanya ke kiri dan ke kanan. Namun gerakan tersebut hendaknya tidak
mengganggu lajunya gerak jalan tersebut.
3) Kaki waktu melangkah
Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si
pejalan/garis khayal di antara kedua ujung kaki (jari-jari) segaris, tidak ke
luar atau ke dalam. Pada saat menumpu tumit harus mendarat lebih dahulu
terus bergerak ke arah depan secara teratur.
4) Gerakan lengan dan bahu
Gerakan lengan mengayun dari muka ke belakang dan siku ditekuk tidak
kurang dari sembilan puluh derajat kondisi ini dipertahankan dengan tidak
mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks.
Gambar 3.90 Gerak langkah jalan cepat
53
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2. Keterampilan gerak olahraga atletik jalan cepat
a. Melakukan teknik jalan cepat
Berikut tahap-tahap keterampilan teknik yang digunakan pada jalan cepat:
b. Fase Tumpuan dua kaki
Ini terjadi pada suatu saat yang sangat pendek pada saat kedua kaki berada /
menyentuh tanah, pada saat akhir fase dorong bersama dengan awal fase tarikan.
Fase tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan pilin / berlawanan antara
bahu dan pinggul.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase tumpuan dua kaki jalan
cepat adalah sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-
gesa, lutut nekuk, masih terlihat lari/ada saat melayang di udara, kaki/badan
kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Gambar 3.91 Rangkaian gerakan jalan cepat
Gambar 3.92 Fase Tumpuan dua kaki jalan cepat
54
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
c. Fase Tarikan
Segera setelah fase terdahulu selesai, gerak tarikan mulai. Ini dilakukan oleh
kaki depan akibat dari kerja tumit dan inersia dari titik gravitasi badan. Fase ini
selesai apabila badan ada di atas kaki penopang.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase tarikan jalan cepat adalah
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-gesa,
langkah kecil-kecil, masih terlihat lari, kaki/badan kurang rileks dan seimbang,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
d. Fase Relaksasi
Ini adalah fase tengah antara selesainya fase
tarikan dan awal dari fase dorongan kaki.
Pinggang ada pada bidang yang sama dengan
bahu sedang lengan adalah vertical dan
paralel disamping badan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika
melakukan fase relaksasi jalan cepat adalah
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork
yang kurang pas, tergesa-gesa, masih terlihat
lari, kaki/badan kurang rileks dan seimbang,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
e. Fase Dorongan
Bila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi badan mengambil alih
kaki tumpu, kaki yang baru saja menyelesaikan gerak tarikan mulai mengambil
alih gerak dorongan, sedang kaki yang lain bergerak maju dan mulai diluruskan,
ada jangkauan gerak yang lebar dalam mana pinggang berada pada sisi yang
sama, maju searah, memungkinkan fleksibilitas yang besar, dan memberi kaki
Gambar 3.93 Fase Tarikan jalan cepat
Gambar 3.94 Fase Relaksasi jalan cepat
55
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dorong waktu yang lebih lama bekerja dengan meluruskan pergelangan kaki,
dan lengan melakukan fungsi pengimbangan secara diametris berlawanan
dengan kaki.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan jalan cepat adalah sikap badan
kaku, footwork lambat, ada saat melayang diudara, kontak dengan tanah
tidak terpelihara, dan tidak ada gerak lanjutannya. Perhatikanlah kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan
tujuan dari jalan cepat tersebut.
3. Aktivitas belajar gerakan jalan cepat.
Guru memberikan penjelasan tentang teknik jalan cepat melalui informasi
secara lisan, gambar, demontrasi gerakan dan siswa mengamati, memperhatikan
penjelasan dan demontrasi gerakan. Coba Anda lakukan aktivitas belajar
keterampilan jalan cepat melalui aktivitas sebagai berikut:
a. Aktivitas Latihan pertama : Belajar
Natural / Alami
(1)
Memp
erkenal peraturan dan suatu
model teknis kasar.
(2)
Berj
alan dengan tempo semakin
meningkat, jagan berubah menjadi
berlari.
(3)
Mel
angkah dengan nyaman dan
berjalan tinggi dengan suatu irama yang
halus minimal 100 m.
(4) Tujuan : untuk memperkenalkan gerak
berjalan.
Gambar 3.95 Fase Dorongan jalan cepat
Gambar 3.96 Belajar jalan alami
56
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
b. Aktivitas Latihan kedua : Lomba Jalan Cepat.
(1)
Seper
ti pada latihan 1, tetapi dorongan lebih besar dari kaki belakang,
meregangkan pinggang dan kaki ke depan pada tiap langkah
(2)
Pert
ahankan kontak dan lutut lurus, mendarat dengan jari-jari kaki menunjuk
ke atas.
(3) Tujuan : untuk mengembangkan dorongan kaki belakang yang lebih kuat dan
menambah pangjang langkah.
c. Aktivitas Latihan ketiga : Berjalan Di Atas Garis
(1) Seperti latihan 2, namun berjalan di ats garis sehingga setiap langkah adalah
pada garis.
(2) Melangkah menyilang garis (menyebakan pemindahan berat ke ats pinggang
penopang setelah kehilangan kontak dengan tanah).
(3) Tujuan : untuk mengembangkan gerak rotasi pinggang yang sempurna.
Gambar 3.97 Latihan lomba jalan cepat
Gambar 3.98 latihan berjalan di atas garis
57
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
d. Aktivitas Latihan keempat : Latihan-Latihan Mobillitas Khusus
(1)
Jal
an-cepat dengan kecepatan sedang dengan lengan lengan direntang ke
samping, ke depan, dalam gerakan baling-baling.
(2) Kombinasikan latihan diatas, termasuk menyilang garis.
(3) Tujuan : mengembangkan fleksibilitas bahu dan pinggang.
e. Aktivitas Latihan kelima : Jalan Cepat yang Divariasikan
(1) Langkah bervariasi atas jarak 100 m.
(2)
Diko
mbinasi posisi lengan yang berbeda-beda (misal: 20-30 m lengan ke
depan, kemudian lengan digunakan dengan benar).
(3) Tujuan :untuk meng-adaptasi / membiasakan teknik dengan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda.
Gambar 3.99 Latihan-latihan mobilitas khusus
Gambar 3.100 Latihan jalan cepat yang divariasikan
58
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Semester II
f. Aktivitas Latihan keenam : Jalan-Cepat Jarak-Jauh.
(1) Jalan-cepat minimal atas 400 m.
(2) Berkonsentrasilah untuk memelihara teknik yang syah dari pada kecepatan.
(3) Tujuan : guna memelihara teknik dibawah kondisi kelelahan.
4. Ringkasan
Pengertian jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya
hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus
menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Atau dalam
periode satu langkah di mana satu kaki harus berada ditanah, maka kaki itu harus
diluruskan (tidak bengkok pada lutut) dan kaki menumpu dalam posisi tegak
lurus atau vetikal. Bedanya kalau jalan yaitu sewaktu kita melakukan jalan, badan
kita tidak ada saat melayang di udara. Dan saat lari, badan kita ada saat melayang
di udara.
Gambar 3.101 Latihan jalan cepat jarak jauh